TEORI PRODUKSI
Teori produksi adalah studi tentang produksi
atau proses ekonomi untuk mengubah faktor produksi (input) menjadi hasil
produksi (output). Produksi menggunakan sumber daya untuk menciptakan barang
atau jasa yang sesuai untuk digunakan. Dalam
teori produksi, produksi adalah suatu kegiatan untuk menambah nilai guna pada
suatu barang. Produksi di ukur sebagai “tingkat hasil produksi (output)
perperiode waktu” karena merupakan konsep aliran.
Proses produksi yaitu suatu kegiatan perbaikan
terus-menerus (continuos improvment), yang dimulai dari sederet siklus sejak
adanya ide-ide untuk menghasilkan suatu produk, pengembangan produk, proses
produksi, sampai distribusi kepada konsumen (V. Gaspersz, 2004).
Ada 3 aspek proses produksi antara lain :
A) Kuantitas barang atau
jasa di hasilkan.
B) Bentuk barang atau jasa
di ciptakan, dan
C) Distribusi temporal dan
spasial dari barang atau jasa yang di hasilkan.
Proses produksi dapat di definisikan sebagai
kegiatan yang meningkatkan kesamaan antara pola permintaan barang atau jasa dan
kuantitas, bentuk ukuran, panjang dan distribusi barang atau jasa tersedia bagi
pasar.
Ø Fungsi produksi
Fungsi produksi dapat didefinisikan dalam dua pengertian
yaitu :
-
Hubungan diantara tingkat produksi
yang dapat dicapai dengan faktor-faktor produksi yang digunakan untuk
mewujudkan tingkat produksi tersebut.
-
Suatu kurva yang
menunjukkan tingkat produksi yang dicapai dengan berbagai jumlah tenaga kerja
yang digunakan.
Ø Peminimuman Biaya Produksi
Selain menentukan komposisi faktor produksi
yang akan meminimumkan biaya produksi, produsen perlu memperhatikan :
-
Besarnya pembayaran kepada
faktor produksi tambahan yang akan digunakan.
-
Besarnya pertambahan hasil
penjualan yang diwujudkan oleh faktor produksi yang ditambah tersebut.
Ø Jangka pendek dan Jangka panjang
Dalam menganalisis bagaimana perusahaan
melakukan kegiatan produksi, teori ekonomi membedakan jangka waktu analisis
menjadi dua yaitu jangka waktu panjang dan jangka waktu pendek.
Jangka panjang adalah suatu periode dalam
analisis kegiatan memproduksi firma-firma yang memisalkan periode tersebut
adalah cukup panjang dan memungkinkan firma-firma menambah semua faktor
produksi yang diperlukan dalam operasinya.
Jangka pendek adalah suatu periode dalam
analisis kegiatan memproduksi firma-firma yang memisalkan bahwa dalam periode
tersebut hanya satu produksi saja (tenaga kerja) yang jumlahnya dapat
berubah-ubah. Di dalam masa tersebut perusahaan tidak dapat menambah jumlah
faktor produksi yang dianggap tetap. Faktor produksi yang dianggap tetap
biasanya adalah faktor modal seperti mesin-mesin dan peralatannya, alat-alat
produksi lainnya dan bangunan perusahaan.
Ø firma dan Industri
Satu hal yang penting perlu diterangkan adalah
perbedaan diantara pengertian firma
(perusahaan) dan industri. Dalam teori ekonomi firma atau perusahaan adalah
suatu badan usaha yang menggunakan faktor-faktor produksi untuk menghasilkan
barang-barang yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Pengertian industri dalam teori ekonomi sangat
berbeda artinya dengan pengertian industri pada umumnya dimengerti orang. Dalam
teori ekonomi istilah industri diartikan sebagai kumpulan firma-firma yang
menghasilkan barang yang sama atau sangat bersamaan yang terdapat dalam suatu
perusahaan.
1. Ciri-ciri Produksi
Ciri-ciri suatu produksi adalah :
- Adanya kegiatan perusahaan membuat barang yang akan di produksi;
- Adanya menghasilkan barang dan jasa yang di produksi; dan
- Meningkatkan nilai guna barang dan jasa.
2. Fungsi Produksi
Kegiatan produksi melibatkan dua
variabel yang mempunyai hubungan fungsional atau saling memengaruhi, yaitu :
- Berapa output yang harus diproduksi; dan
- Berapa input yang akan dipergunakan.
Dengan demikian, yang disebut fungsi produksi adalah hubungan
fungsional atau sebab akibat antara input dan output. Dalam hal ini input
sebagai sebab, dan output sebagai akibat. Atau input sebagai variabel bebas dan
output sebagai variabel tak bebas. Input produksi dikenal juga dengan
factor-faktor produksi, dan ouput produksi dikenal juga dengan jumlah produksi.
3. Faktor-faktor Produksi
Produksi juga adalah suatu kegiatan
untuk meningkatkan manfaat dengan cara mengkombinasikan faktor-faktor produksi kapital, tenaga kerja,
teknologi, managerial skill. Produksi atau memproduksi adalah
menambah kegunaan (nilai guna) suatu barang. Kegunaan suatu barang akan
bertambah bila memberikan manfaat baru atau lebih dari bentuk semula. Fungsi
produksi adalah hubungan teknis antara input dan output. Produksi merupakan
usaha untuk meningkatkan manfaat dengan cara mengubah bentuk (form
utility), memindahkan tempat (place utility), dan
menyimpan (store utility). Hubungan teknis yang dimaksud adalah
bahwa produksi hanya bisa dilakukan dengan menggunakan faktor produksi yang
dimaksud. Untuk memproduksi dibutuhkan faktor-faktor produksi yaitu alat atau
sarana untuk melakukan proses produksi.
Faktor-faktor produksi antara lain
adalah :
- Tenaga kerja manusia ( Labour) atau Sumber Daya Manusia ( Human Resources) = TK;
- Modal ( Capital, uang atau alat modal seperti mesin = M);
- Sumber Daya Alam ( SDA(Natural Resources ) ) (tanah ( Land)= T); dan
- Skill atau suatu keahliah ataupu Kecakapan tata laksana ( Managerial Skill )(teknologi =T).
Bila faktor produksi tidak ada maka tidak ada juga produksi.
Produksi yang dihasilkan tanpa penggunaan teknologi, modal dan manusia disebut
produksi alami, yaitu produksi yang dilakukan oleh proses alam, sedangkan
produksi yang dilakukan dengan menggunakan modal, teknologi dan manusia disebut
produksi rekayasa. Produksi
alami bersifat eksternal, efisiensi dan efektifitasnya tidak dapat dikontrol oleh manusia, sehingga
kelebihan atau kekurangan adalah merupakan hal yang harus diterima oleh
pemakai. Namun produksi yang paling utama adalah manusia dan tanah (SDA). Kebutuhan produsen adalah bagaimana
menghasilkan barang dengan menggunakan biaya yang relatife kecil untuk
mendapatkan output yang relatife besar (memuaskan).
Sumber :
SUPAWI
PAWENANG,MODUL EKONOMI MANAJERIAL,UNIBA;2016
Komentar
Posting Komentar