Langsung ke konten utama

PENYUSUTAN METODE GARIS LURUS



“PENYUSUTAN METODE GARIS LURUS”

Seperti di ketahui, metode penyusutan terdiri dari beberapa metode, diantaranya:
  • Metode Penyusutan Garis Lurus
  • Metode Penyusutan Menurun Ganda
  • Metode Penyusutan Jumlah Angka Tahun
  • Metode Penyusutan Satuan Jam Kerja
  • Metode Penyusutan Satuan Hasil Produksi
Pengertian Penyusutan Dengan Metode Garis Lurus (Straight Line Method) adalah penyusutan suatu harta/aset yang dilakukan dalam bagian-bagian yang sama besar selama masa manfaat yang ditetapkan bagi harta/aset tersebut. Dengan metode ini pembebanan biaya atas perolehan suatu harta dibagi setiap tahun dengan jumlah yang sama selama masa manfaat dari harta tersebut . Metode Garis Lurus menghitung besarnya depresiasi dengan anggapan bahwa sumbangsih suatu aktiva dalam membantu memperoleh penghasilan sama setiap tahunnya.
Saat mulai terhitung depreasiasi adalah sejak tanggal perolehan aktiva atau saat digunakan secara komersial. Nilai sisa atau nilai residu dapat dikurangkan terhadap nilai perolehan aktiva tersebut, dan nilai sisa artinya nilai aktiva yang disusutkan pada akhir umur ekonomis. Apapun metode dan jenis aset yang digunakan, perusahaan hendaknya menerapkan salah satu metode dengan konsisten, tidak mengubah ubah metode yang dipakainya, dan jikapun melakukan perubahan metode penyusutan aset tetap, hendaknya diberikan penjelasan mengenai sistem akuntansi yang dipakai dalam laporan keuangan disertai alasannya

Metode Penyusutan Garis Lurus | Straight Line Method

Penyusutan Metode Garis Lurus ini adalah salah satu metode yang termasuk paling banyak diaplikasikan oleh perusahaan perusahaan di indonesia. Metode garis lurus ini menganggap aktiva tetap akan memberikan kontribusi yang merata di sepanjang masa penggunaannya, sehingga aset tetap akan mengalami tingkat penurunan fungsi yang sama dari periode ke periode hingga aset ditarik dari penggunaannya dalam operasional perusahaan.

Perhitungan Penyusutannya:
penyusutan aset metode garis lurus
rumus penyusutan aset tetap metode garis lurus

Bisa juga menggunakan persentase:
penyusutan aset metode garis lurus
rumus penyusutan aset tetap metode garis lurus

Contoh Penyusutan Aset Tetap Metode Garis Lurus :
Sebuah mesin diperoleh pada tanggal 6 Juni 2014, harga perolehan mesin tersebut sebesar Rp 13,000,000 dan mesin tersebut ditaksir memiliki umur ekonomis 10 tahun, dan apabila nanti sudah tidak digunakan lagi atau aset ditarik penggunaannya, diperkirakan mesin tersebut masih bisa ditimbang kiloan (spesialisasi orang madura nih, hehe becanda) besi tuanya dapat dijual seharga Rp 1.000,000.

Dalam pencatatan akuntansi aset tetap, perusahaan menggunakan METODE GARIS LURUS

Perhitungan Penyusutan :

Beban penyusutan untuk tahun 2014, dihitungan dengan cara :
Beban Penyusutan = 7/12 x [(Rp 13,000,000 – 1.000,000) : 10 tahun]
 = Rp 699.999 ==> kita bulatkan saja Rp 700.000

# Tunggu Darimana angka 7/12 ?
Ok, Dalam 1 tahun, terdapat 12 bulan, dan mesin tersebut mulai dioperasikan mulai juni, Jadi pada tahun 2014, mesin tersebut digunakan pada bulan : Juni - Juli - Agustus - September - Oktober - November - Desember. Jadi pada tahun 2014, Mesin tersebut digunakan selama 7 Bulan

Seandainya mesin tersebut diperoleh tanggal 1 januari, maka pada tahun 2014 mesin tersebut digunakan selama 12 bulan dan dihitung dengan cara =

12/12 x [(Rp 13,000,000 – 1.000,000) : 10] …….dan seterusnya
Dan untuk tahun 2015, maka beban penyusutannya selama 12 bulan full jadi menggunakan 12/12

Atas pembebanan penyusutan ini dicatat sebagai berikut :

31 Desember 2014
Debit
|
Depreciation


Rp700.000

Kredit
|

Accumulated Depreciation


Rp700.000

# Pada akhir periode, penyusutan ini juga harus dilakukan jurnal penyesuaian, untuk mengakui adanya beban pada aset mesin ini. penyesuaian atas penyusutan aset tetap ini sejumlah akumulasi penyusutan selama periode berjalan.

Pencatatan dalam jurnal penyesuaian:
Debit
|
Accumulated Depreciation

Rp700.000

Kredit
|
Depreciation Expense


Rp700.000

Dalam metode garis lurus lebih melihat aspek waktu daripada aspek kegunaan. Metode ini paling banyak diterapkan oleh perusahaan-perusahaan karena paling mudah diaplikasikan dalam akuntansi. Dalam metode penyusutan garis lurus, beban penyusutan untuk tiap tahun nilainya sama besar dan tidak dipengaruhi dengan
hasil/output yang diproduksi. Perhitungan tarif penyusutan untuk metode garis lurus adalah sebagi berikut:

Harga Perolehan Nilai Sisa / Estimasi Umur Kegunaan = Tarif Penyusutan
Metode penyusutan ini mempunyai kelebihan dan kelemahan.

Kelebihan dari metode ini adalah:

· Mudah digunakan dalam praktek.
· Lebih mudah dalam menentukan tarif penyusutan.

Kelemahan dari metode penyusutan ini adalah:

· Beban pemeliharaan dan perbaikan dianggap sama setiap periode.
· Manfaat ekonomis aktiva setiap tahun sama.
· Beban penyusutan yang diakui tidak mencerminkan upaya yang digunakan dalam
menghasilkan pendapatan.
· Laba yang dihasilkan setiap tahun tidak menggambarkan tingkat pengembalian
yang sesungguhnya dari umur kegunaan aktiva (dalam matching principle, beban
penyusutan harus proporsional pada penghasilan yang dihasilkan).

supawi pawenang,modul akuntansi biaya,uniba,2016

Komentar

Postingan populer dari blog ini

makalah budaya organisasi karang taruna

MAKALAH BUDAYA ORGANISASI KARANG TARUNA NAMA             :    FIRMAN ADJI SETYANTO NIM               :    2014020036 JURUSAN : F. EKONOMI MANAJEMEN   A1 FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN UNIVERSITAS ISLAM BATIK SURAKARTA   2014 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puja dan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah yang berjudul “Budaya Organisasi Karang Taruna” dengan lanc a r. Dalam pembuatan makalah ini penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada bapak Muladi Wibowo selaku dosen mata kuliah Pangantar Manajemen , tidak lupa ayah dan ibu yang mendukung kami dengan materi dan doanya, serta semua teman yang telah membantu yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya, penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh

PASAR TENAGA KERJA

PASAR TENAGA KERJA A.     Pengertian Pasar Tenaga Kerja Sebagaimana yang dijelaskan dalam bab pendahuluan diatas bahwa Pasar Tenaga Kerja adalah seluruh aktivitas dari pelaku-pelaku untuk mempertemukan pencari kerja dengan lowongan kerja, atau proses terjadinya penempatan dan atau hubungan kerja melalui penyediaan dan penempatan tenaga kerja. Pelaku-pelaku yang dimaksud di sini adalah pengusaha, pencari kerja dan pihak ketiga yang membantu pengusaha dan pencari kerja untuk dapat saling berhubungan. Pasar tenaga kerja dapat pula diartikan sebagai suatu pasar yang mempertemukan penjual dan pembeli tenaga kerja. Sebagai penjual tenaga kerja di dalam pasar ini adalah para pencari kerja (Pemilik Tenaga Kerja), sedangkan sebagai pembelinya adalah orang-orang / lembaga yang memerlukan tenaga kerja. Pasar tenaga kerja diselenggarakan dengan maksud untuk mengkoordinasi pertemuan antara para pencari kerja dan orang-orang atau lembaga-lembaga yang membutuhkan tenaga kerja. Dalam rangka

TEORI PRODUKSI

TEORI PRODUKSI   Pengertian Produksi Produksi merupakan salah satu kegiatan  ekonomi  dalam masyarakat atau suatu negara terentu. Dimana kegiatan produksi tergantung pada kebutuhan dan kebiasaan perhitungan produksi dan pendapatan suatu negara. Dalam aspek ekonomi, kegiatan produksi selalu didorong oleh motif ekonomi dan prinsip ekonomi agar keseluruhan kegiatan itu tidak percuma, ada sasarannya, tujuan serta harapannya, sehingga dapat menghasilkan suatu arang dan jasa secara optimal. Secara garis besar, produksi adalah kegiatan yang berkenaan dengan usaha meningkatkan nilai guna suatu barang dan jasa. Secara mudah, arti produksi memanglah pembuatan. Pembuatan sepatu, mebel, minyak goreng, radio dan sebagainya akan lebih mudah dipahami oleh setiap orang bahwa semua itu dapat disebut sebagai produksi sepatu, produksi mebel, produksi minyak goreng, produksi radio dan sebaginya.  Bagi kebanyakan orang produksi diartikan sebagai kegiatan-kegiatan di dalam pabrik-pabrik atau