Langsung ke konten utama

makalah budaya organisasi karang taruna



MAKALAH
BUDAYA ORGANISASI KARANG TARUNA

NAMA        :   FIRMAN ADJI SETYANTO
NIM           :   2014020036
JURUSAN : F. EKONOMI MANAJEMEN  A1


FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN
UNIVERSITAS ISLAM BATIK SURAKARTA
 2014

KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puja dan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah yang berjudul “Budaya Organisasi Karang Taruna” dengan lancar.
Dalam pembuatan makalah ini penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada bapak Muladi Wibowo selaku dosen mata kuliah Pangantar Manajemen , tidak lupa ayah dan ibu yang mendukung kami dengan materi dan doanya, serta semua teman yang telah membantu yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya, penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna untuk itu penulis menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan kearah kesempurnaan. Akhir kata penulis sampaikan terimakasih.
Penulis,

ii
DAFTAR ISI
i.                     Cover     ……...........................................     i

ii.                   Kata Pengantar  . . . . . . . . . . . . . . . . .      ii

iii.                 Daftar Isi   . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .     iii

1.         Pendahuluan . . . . . . . . . . . . . . . . . ..     1
A.      Latar Belakang . . . . . . . .    1
B.       Permasalahan  . . . . . . . . .   2
C.      Tujuan Penulisan . . . . . .   2

2.         BAB 1
A.      Pengertian ……………    3
B.       Program kerja  ………..     4
C.      Struktur organisasi ……...  6
3.             BAB II
A.      Problematika …………   8
B.       Tujuan …………….      10
C.      Tugas dan fungsi ……    12
4.              Kesimpulan  . . . . . . . . . . . . . . . . .  17

5.              Pandangan Penulis  . . . . . . . . . . . 17

6.              Daftar Pustaka  . . . . . . . . . . . . . .  18



iii
1.    PENDAHULUAN

A.       LATAR BELAKANG
Generasi muda adalah tulang punggung Bangsa dan Negara merupakan istilah yang sering kita dengar sehari-hari. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam lingkungan sosial saat ini memerlukan panutan dan contoh yang dapat membawa masyarakat kita ke arah yang lebih baik. Sebagaimana kita ketahui, generasi muda adalah tonggak keberlangsungan masa depan Indonesia. Oleh karena itu, budaya organisasi karang taruna sangatlah penting untuk bekal hidup para generasi muda dalam hidup dilingkungan sosial dengan segala manfaatnya.
Hasil survei membuktikan bahwa budaya organisasi karang taruna sudah mulai terlupakan , terlebih jaman globalisasi saat ini yang lebih mendewakan teknologi yang semakin canggih yang makin mengurangi rasa sosial pada jiwa pemuda saat ini. Maka dari itu budaya karang taruna harus dihidupkan kembali melihat manfaat yang dapat menumbuhkan rasa sosial dijiwa pemuda.

1
  1. PERMASALAHAN
  1. Apa manfaat dari budaya organisasi karang taruna ?
  2. Apa yang dapat dilakukan pemuda dengan adanya karang taruna dikehidupan sosial ?
  3. Apa manfaat dari budaya organisai karang taruna untuk hidup bernegara ?
  4. Apa yang dapat dilakukan pemuda dengan karang taruna untuk hidup bernegara ?

  1. TUJUAN PENULISAN
Dengan pemilihan tema dan penyusunan makalah ini diharapkan para pembaca dan penulis sendiri mampu menghidupkan kembali budaya organisasi karang taruna, karena didalamnya memuat banyak manfaat bagi diri pribadi, masyarakat, dan negara , yang diharapkan dapat mengubah kebiasaan buruk petinggi-petinggi dan pejabat-pejabat negara saat ini yang banyak merugikan rakyat dan hanya mencari untung untuk pribadi dan partainya.


2
BAB 1
  1. Pengertian Karang Taruna
Karang Taruna adalah wadah pengembangan generasi muda dan putusan yang tumbuh atas dasar kesadaran dan rasa tanggung jawab social dari, oleh, dan untuk masyarakat, khususnya generasi muda di wilayah desa/kelurahan atau komunitas social sederajat sampai tingkat nasional, bergerak terutama di bidang kesejahteraan social (Kesos)”. (AD KTI, pasal 4).
Dari pengertian di atas menunjukkan bahwa Karang Taruna adalah organisasi pemuda atau remaja Indonesia yang tersebar di seluruh wilayah NKRI. Sehingga karang taruna boleh diaktakan sebagai organisasi modern dan bukan organisai konvensional yang mengangkat pengurus dari kalangan keluarga, keturunan dan kerabat. Dikatakan organisasi modern adalah : “Organisasi dimana faktor-faktor yang bersifat pribadi tidak memegang peranan penting dalam pengambilan keputusan. Organisai modern disebut juga sebagai organisai rasional dan legal, adalah organisasi yang dalam kegiatannya terdapat pemisahan yang tegas antara urusan pribadi dengan urusan organisasi”. (Saragi, 2004:291).
3
  1. Program Kerja Karang Taruna
Dalam menentukan program kerja tentunya harus berlandaskan pada visi, misi, dan tujuan orientasi, yaitu ingin menumbuhkembangkan potensi remaja/pemuda dari berbagai aspek, dengan demikian yang menjadi program kerja karang taruna adalah sebagai berikut :
  • Bimbingan manjemen organisasi
  • Bimbingan bakat dan kreatifitas
  • Bimbingan usaha kesejahteraan social dan kewirausahaan karang taruna
  • Pendidikan dan pelatuihan (diklat) ekonomi produktif
  • Pengembangan wawasan kebangsaan dan bela Negara. (Depsos RI, 2004:67)
  1. Bimbingan manajemen organisasi
    Salah satu tujuan diadakannya wadah perkumpulan para pemuda adalah supaya para pemuda dilatih untuk mengurus organisai atau sekelompok orang. Dan bimbingan ini dilakukan secara berkala oleh karang taruna pada level tertentu.
  2.  Pengembangan bakat dan kreatifitas
    Program ini disiapkan sebagai tempat untuk menyalurkan bakat, minat, dan hoby para pemuda,
4
c.        Bimbingan Usaha Kesejahteraan Sosial dan Kewirausahaan.
Sebagai harapan awal terbentuknya karang taruna Indonesia adalah agar para pemuda/remaja dapat diarahkan kepada kehidupan yang sejahtera dan mendapatkan kehidupan yang layak bagi kemanusiaan. Dengan demikian upaya untuk mengarahkan para pemuda untuk hidup hemat/tidak boros, berupaya untuk menabung, rajin bekerja dan tekun dalam berusaha merupakan langkah awal dalam membekali para pemuda / remaja untuk menuju gerbang kesejahteraan sosial mereka.
d.       Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Ekonomi Produktif
Karena salah satu tujuan karang taruna Indonesia dalam dan untuk mengarahkan para pemuda / remaja pada kemandirian, produktif, berdaya guna, dan berhasil guna, maka para remaja diupayakan untuk diarahkan pada pemberdayaan ekonomi produktif, atau dilakukannya latihan manajemen usaha rumah tangga (home industri).

5
e.         Pengembangan Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara.
Dalam setiap acara atau pertemuan atau terselenggaranya acara yang dihadiri para pengurus karang taruna Indonesia baik ditingkat ranting, daerah maupun tingkat nasional selalu diupayakan agar tetap menjaga keutuhan bangsa dan Negara Republik Indonesia, saling menghormati antar sesama warga Negara dan senan tiasa hidup toleransi dalam beragama, tidak saling mengganggu, mengejek dan meneror pemeluk agama tertentu, saling menghargai dan meningkatkan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi atau golongan.
C.      Struktur Organisasi Karang Taruna
Kepengurusan karang taruna Indonesia telah diatur dalam pedoman desa/anggaran dasar, yaitu mulai pasa tingkat pusat langsung sebagai pelindung/penasehat adalah Presiden Republik Indonesia, pada tingkat provinsi pelindung/penasehat adalah Gubernur dan seterusnya sampai pada tingkat desa/kelurahan.

6
Adapun gambaran kepengurusan karang taruna pada tingkat desa adalah sebagai berikut:
Pelindung / Penasehat    : Kepala Desa
Ketua Umum        :
Sekretaris Umum    :
Bendahara Umum    :
Wakil Ketua I        :
Wakil Ketua II        :
Wakil Ketua III    :
Wakil Sekretaris I    :
Wakil Sekretaris II    :
Wakil Sekretaris III    :
Wakil Bendahara    :
Seksi – Seksi            :
1.    Seksi Organisasi/Personalia
Koordinator        :
Anggota            :
2.    Seksi Dilat        :
Koordinator        :
Anggota            :
3.    Seksi Kesejahteraan Sosial/Humas
Koordinator        :
Anggota            :
4.    Seksi Publikasi/Dokumentasi (media/pers)
Koordinator        :
Anggota            :

7

BAB II
A.      Problematika Remaja
1. Terbatasnya lapangan kerja yang tersedia. Dengan adanya pengangguran dapat merupakan beban bagi keluarga maupun negara sehingga dapat menimbulkan permasalahan lainnya.
2. Penyalahgunaan Obat Narkotika dan Zat Adiktif lainnya yang merusak fisik dan mental bangsa.
3. Masih adanya anak-anak yang hidup menggelandang.
4. Pergaulan bebas diantara muda-mudi yang menunjukkan gejala penyimpangan perilaku (Deviant behavior).
5. Masuknya budaya barat (Westernisasi Culture) yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa kita yang dapat merusak mental generasi muda.
6. Perkawinan dibawah umur yang masih banyak dilakukan oleh golongan masyarakat, terutama di pedesaan.
7. Masih merajalelanya kenakalan remaja dan permasalahan lainnya.

Permasalahan tersebut akan berkembang seiring dengan perkembangan jaman apabila tidak
diupayakan pemecahannya oleh semua pihak termasuk organisasi masyarakat, diantaranya KARANG TARUNA .
8
Dahulu, organisasi karang taruna sangat berpengaruh dan terasa guyub dalam menghidupkan kegiatan dan aktivitas warga, misalnya gotong royong dalam hal kebersihan setiap hari minggu pagi, arisan warga, Menanam pohon pohon dirumah masing masing, kegiatan memperingati acara acara hari besar juga pengadaan pengajian serta olahraga bersama dalam satu lingkup Rukun Tetangga atau Rukun Warga tersebut. Akhir akhir ini kegiatan Karang Taruna sudah jarang digalakkan, karena kebanyakan para pemuda pemudi sekarang lebih interest untuk ikut kegiatan diluar rumah dan luar lingkungannya, jika kegiatan itu positif tidak masalah ya, tapi kalau sudah menyangkut hal negatif seperti Clubbing, Dugem, pesta gak karuan yang tidak bermanfaat buat dirinya sendiri maupun orang lain, kenapa harus ikut? kan lebih baik menghidupkan lagi kegiatan di Karang Taruna yang sudah hampir punah,
9
kalaupun ada, kegiatan Karang Taruna hanya sebagai formalitas agar tidak diomeli Pak RT atau Pak RW, kegiatannya sendiri hanya ngerumpi dan tebar pesona saja.

    1. Tujuan Karang Taruna
a.  Terwujudnya pertumbuhan dan perkembangan  kesadaran dan  tanggung  jawab  sosial  setiap  generasi  muda  warga Karang  Taruna  dalam  mencegah,  menagkal, menanggulangi  dan  mengantisipasi  berbagai  masalah sosial.
b.  Terbentuknya  jiwa  dan  semangat  kejuangan  generasi muda  warga  Karang  Taruna  yang  Trampil  dan berkepribadian serta berpengetahuan.
c.  Tumbuhnya  potensi  dan  kemampuan  generasi  muda dalam  rangka mengembangkan  keberdayaan  warga Karang Taruna.


10

d.  Termotivasinya  setiap  generasi muda  warga  Karang Taruna  untuk  mampu  menjalin  toleransi  dan  menjadi perekat  persatuan  dalam  keberagaman  kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
e.  Terjalinnya kerjasama antara generasi muda warga Karang Taruna  dalam  rangka  mewujudkan  taraf  kesejahteraan sosial bagi masyarakat.
f.  Terwujudnya  Kesejahteraan  Sosial  yang  semakin meningkat  bagi  generasi  muda  di  desa/kelurahan  atau komunitas  adat  sederajat  yang  memungkinkan pelaksanaan  fungsi  sosialnya  sebagai  manusia pembangunan  yang  mampu  mengatasi  masalah kesejahteraan sosial dilingkungannya.
g.  Terwujudnya pembangunan  kesejahteraan  sosial generasi muda  di  desa/kelurahan  atau  komunitas  adat  sederajat yang  dilaksanakan  secara  komprehensif,  terpadu  dan terarah  serta  berkesinambungan  oleh  Karang  Taruna bersama pemerintah dan komponen masyarakat lainnya.
11
C.      Tugas dan Fungsi Karang                         Taruna
Tugas dari karang taruna adalah setiap  Karang  Taruna  mempunyai  tugas  pokok  secara bersama-sama dengan Pemerintah dan komponen masyarakat lainnya untuk menanggulangi berbagai masalah kesejahteraan social  terutama  yang  dihadapi  generasi  muda,  baik  yang bersifat preventif, rehabilitatif maupun pengembangan potensi generasi muda di lingkungannya.

Fungsi dari Karang Taruna :
a.  Penyelenggara Usaha Kesejahteraan Sosial.
b.  Penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan bagi masyarakat.
c.  Penyelenggara  pemberdayaan  masyarakat  terutama generasi  muda dilingkunggannya  secara  komprehensif, terpadu dan terarah serta berkesinambungan.
d.  Penyelenggara  kegiatan  pengembangan  jiwa kewirausahaan bagi generasi muda di lingkungannya.
e.  Penanaman  pengertian,  memupuk  dan  meningkatkan kesadaran tanggung jawab sosial generasi muda.
f.  Penumbuhan dan pengembangan semangat kebersamaan, jiwa kekeluargaan, kesetiakawanan sosial dan memperkuat nilai-nilai kearifan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
12
g.  Pemupukan  kreatifitas  generasi  muda  untuk  dapat mengembangkan  tanggung  jawab  sosial  yang  bersifat rekreatif,  kreatif,  edukatif,  ekonomis  produktif  dan kegiatan  praktis  lainnya  dengan mendayagunakan  segala sumber dan potensi kesejahteraan sosial di lingkungannya secara swadaya.
h.  Penyelenggara  rujukan,  pendampingan,  dan  advokasi social bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial.
i.  Penguatan  sistem  jaringan  komunikasi,  kerjasama, informasi dan kemitraan dengan berbagai sektor lainnya.
j.  Penyelenggaran  usaha-usaha  pencegahan  permasalahan sosial yang actual.

Kegiatan ini bermanfaat pula untuk melatih agar sifat individualistis tidak tertanam kuat, karena kalau hal itu sudah tertanam kuat akan mengakibatkan sifat egois dan mementingkan diri sendiri, kegiatan ini tak kalah menyenangkan jika dapat menyikapi secara tepat.
Banyak hal positif yang dapat diperoleh dari organisasi Karang Taruna, diantaranya :

13
  1. Membangun komunikasi dilingkungan masyarakat
  2. Membangun kebersamaan dan team building
  3. Mengeskplor postensi diri dan kemandirian
  4. Belajar menghargai pendapat orang lain ditengah kemajemukan masyarakat
  5. Memupuk kepemimpinan , dll
Juga banyak hal yang bisa dilakukan para pemuda pemudi Karang Taruna untuk menyumbangkan hal besar dimulai dari hal kecil, seperti :
1.      Melatih berorganisasi yang kompak dan sehat, ajang silaturahmi.
2.      Mengadakan kegiatan Kerja bakti kebersihan dan penataan lingkungan setiap Minggu pagi.
3.      Menggalakkan penanaman apotik hidup dan warung hidup di setiap halaman rumah warga.
4.      Mengadakan jadwal pengajian dan olahraga bersama

14
5.      Mengadakan lomba hal hal positif
6.      Mengadakan sekolah gratis untuk anak prasekolah yang tidak mampu.
7.      Mendirikan perpustakaan sederhana.
8.      Setiap tahun diadakan acara wisata

Karang taruna merupakan organisasi kepemudaan terbesar di desa/kelurahan dan merupakan salah satu potensi yang perlu dikembangkan untuk membantu kesejahteraan social masyarakat disekitarnya yang dibekali dengan berbagai kemampuan, baik dibidang manajemen, skill, pengetahuan social dan jiwa kewiraan dalam bela Negara. Sisi lain dari para remaja yang mana menjadi masa peralihan antara anak-anak ke masa dewasa, yang ditandai dengan berbagai hal antara lain mulain tertarik pada lawan jenisnya, mudah marah, dan banyak sifat-sifat psikis baru yang muncul pada masa ini, sehingga para orang tua harus piawai dalam berhadapan dengan manusia seumur remaja.



15
Dengan demikian bagai mereka harus diminimalisir interaksi para remaja dengan hal-hal yang dapat membangkitkan gairah seksual seperti film-film yang mengarah pada porno grafi maupun lebih-lebih porno aksi, serta gambar-gambar yang sifatnya sensitive dan sebagainya, dengan kasus demikian maka ahli psikologi menganjurkan: “Untuk mengarahkan masa sensitifitas para remaja agar mengadakan penyensoran pada film-film yang lebih menitikberatkan pada segi pendidikan, mengadakan ceramah melalui radio-radio/media lain mengenai soal pendidikan pada umumnya, mengadakan pengawasan terhadap peredaran buku-buku komik, gambar porno, majalah dan sebaginya”. (Bimo Walkito, 1982:10).












16
4 . KESIMPULAN


Kesimpulan yang dapat diambil adalah kita sebagai warga Negara Indonesia yang baik tidak boleh begitu saja melupakan dan meninggalkan budaya yang telah turun temurun diwariskan pendahulu kita, apalagi banyak manfaat yang dapat kita petik dikemudian hari terlebih kita melupakan budaya tersebut hanya karena kemajuan teknologi informasi didunia yang semakin pesat pertumbuhannya.


5 . PANDANGAN PENULIS

Tidak salah memang kita sebagai remaja penerus bangsa ahli dan piawai dalam menggunakan dan mengolah kemajuan teknologi seperti sekarang ini karena teknologi juga relative penting dalam mendukung segala aspek kehidupan kita , akan tetapi jangan juga kita melupakan budaya berorganisasi kita yang sangat kental dengan social kemasyarakatan dengan berbagai manfaat yang sangat bagus sekali , terlebih kebanyakan anak muda sekarang menggunakan kemajuan teknologi hanya untuk memuaskan nafsu belaka atau tidak ingin dibilang “wong ndeso” oleh sesama teman , oleh karena itu kita harus bijak dan cerdas dalam memanfaatkan kemajuan teknologi ini agar bermanfaat bagi masa depan pribadi dan untuk masyarakat luas umumnya.
17
6 . DAFTAR PUSTAKA


Saragi P, Tumpal, Mewujudkan Otonomi Masyarakat Desa, Alternative
Pemberdayaan Desa, pen. Cipruy, Yogyakarta, 2004
Majelis Permusyawaratan Rakyat Republic Indonesia, Undang – Undang Dasar
Negara Republic Indonesia 1945, pen. Secretariat Jendaral MPR RI, 2006
Walgito, Bimo, Drs. Kenakalan Anak (Juvenile Deleguency), Yayasan Penerbit  Fakultas Psikologi UGM, Yogyakarta, 1982.
Sumber : http://www.sarjanaku.com/









18

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PASAR TENAGA KERJA

PASAR TENAGA KERJA A.     Pengertian Pasar Tenaga Kerja Sebagaimana yang dijelaskan dalam bab pendahuluan diatas bahwa Pasar Tenaga Kerja adalah seluruh aktivitas dari pelaku-pelaku untuk mempertemukan pencari kerja dengan lowongan kerja, atau proses terjadinya penempatan dan atau hubungan kerja melalui penyediaan dan penempatan tenaga kerja. Pelaku-pelaku yang dimaksud di sini adalah pengusaha, pencari kerja dan pihak ketiga yang membantu pengusaha dan pencari kerja untuk dapat saling berhubungan. Pasar tenaga kerja dapat pula diartikan sebagai suatu pasar yang mempertemukan penjual dan pembeli tenaga kerja. Sebagai penjual tenaga kerja di dalam pasar ini adalah para pencari kerja (Pemilik Tenaga Kerja), sedangkan sebagai pembelinya adalah orang-orang / lembaga yang memerlukan tenaga kerja. Pasar tenaga kerja diselenggarakan dengan maksud untuk mengkoordinasi pertemuan antara para pencari kerja dan orang-orang atau lembaga-lembaga yang membutuhkan tenaga kerja. Dalam rangka

TEORI PRODUKSI

TEORI PRODUKSI   Pengertian Produksi Produksi merupakan salah satu kegiatan  ekonomi  dalam masyarakat atau suatu negara terentu. Dimana kegiatan produksi tergantung pada kebutuhan dan kebiasaan perhitungan produksi dan pendapatan suatu negara. Dalam aspek ekonomi, kegiatan produksi selalu didorong oleh motif ekonomi dan prinsip ekonomi agar keseluruhan kegiatan itu tidak percuma, ada sasarannya, tujuan serta harapannya, sehingga dapat menghasilkan suatu arang dan jasa secara optimal. Secara garis besar, produksi adalah kegiatan yang berkenaan dengan usaha meningkatkan nilai guna suatu barang dan jasa. Secara mudah, arti produksi memanglah pembuatan. Pembuatan sepatu, mebel, minyak goreng, radio dan sebagainya akan lebih mudah dipahami oleh setiap orang bahwa semua itu dapat disebut sebagai produksi sepatu, produksi mebel, produksi minyak goreng, produksi radio dan sebaginya.  Bagi kebanyakan orang produksi diartikan sebagai kegiatan-kegiatan di dalam pabrik-pabrik atau